Sejarah Pendirian PDGI

PDGI didirikan pada tanggal 22 Januari 1950 di Hotel Homann, Bandung, sekitar pukul 22.00 malam. Inisiatif pendiriannya datang dari R.G. Soeria Soemantri yang mengundang 12 dokter gigi dari Kota Bandung untuk rapat pada malam itu. Mereka adalah Fredrik Wilhelmus Petrus Karthaus, Kwa Kong Ing, R. Adang Djajawiredja, The Se Hon, Siem Kie Hian, E. Kaltofen, Tjen A. Fat, Siem Kie Liat, Tjiook Kiem Tjing, R.M. Soelarko, F.H. Li, serta Birkenfeld. Tanggal 22 Januari kemudian diperingati sebagai hari ulang tahun PDGI.

Tujuan awal pendirian PDGI adalah untuk memajukan ilmu kedokteran gigi di Indonesia serta menyumbangkan keahlian untuk kepentingan rakyat Indonesia, tanpa memandang golongan, bangsa, dan agama.


Perkembangan dan Peran PDGI

Sejak didirikan, PDGI terus berkembang menjadi organisasi profesi yang diakui dan memiliki peran signifikan dalam mengatur, mengawasi, serta memajukan praktik kedokteran gigi di Indonesia. Beberapa perannya meliputi:

  • Penyatuan Profesi: PDGI menyatukan dokter gigi dari berbagai latar belakang pendidikan dan daerah di bawah satu payung organisasi profesi untuk membangun kekuatan kolektif.
  • Pengembangan Standar Etik: PDGI menyusun dan mensosialisasikan Kode Etik Kedokteran Gigi Indonesia (KEKGI) sebagai pedoman moral bagi seluruh anggotanya, menjaga marwah profesi.
  • Pendidikan Berkelanjutan: PDGI menyediakan berbagai program pelatihan dan pendidikan berkelanjutan (Continuing Professional Development/CPD) seperti seminar, workshop, dan konferensi. Hal ini memastikan dokter gigi selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru, serta memperbarui keterampilan mereka.
  • Penyusunan Pedoman Praktik Klinis: PDGI secara berkala menyusun pedoman praktik kedokteran gigi yang menjadi acuan bagi dokter gigi dalam menjalankan praktik mereka, mulai dari prosedur klinis hingga hubungan dengan pasien.
  • Sertifikasi dan Lisensi: PDGI terlibat aktif dalam proses sertifikasi, resertifikasi, dan lisensi dokter gigi di Indonesia. Organisasi ini berwenang untuk memberikan rekomendasi bagi izin praktik dokter gigi, memastikan setiap dokter gigi memenuhi kualifikasi profesional yang diperlukan.
  • Advokasi Kebijakan Kesehatan Gigi: PDGI berperan dalam memberikan masukan kepada pemerintah terkait kebijakan kesehatan gigi nasional dan turut serta dalam perumusan regulasi yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan gigi.
  • Peningkatan Kesadaran Masyarakat: PDGI aktif dalam kampanye edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut, melalui penyuluhan di sekolah, pemeriksaan gigi gratis, dan kampanye media.
  • Jaringan Profesional dan Kolaborasi Internasional: Bergabung dengan PDGI memungkinkan dokter gigi membangun jaringan profesional yang luas. Di tingkat internasional, PDGI merupakan Country Member pada Asia Pacific Dental Federation/Asia Pacific Regional Organization (APDF/APRO) dan FDI World Dental Federation, yang membuka peluang kolaborasi dan pertukaran ilmiah.

Kontribusi PDGI terhadap Kesehatan Gigi Nasional

Kontribusi PDGI sangat terasa dalam upaya mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat gigi dan mulutnya. Beberapa kontribusi utamanya adalah:

  • Menjamin Kualitas Layanan: Dengan standarisasi kompetensi, pendidikan berkelanjutan, dan pedoman praktik, PDGI memastikan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan gigi yang aman dan berkualitas dari tenaga medis yang profesional.
  • Mendorong Inovasi: Melalui kongres, seminar, dan kolaborasi internasional, PDGI mendorong adopsi teknologi digital seperti tele-dentistry, AI dalam diagnosis, cetak 3D, dan rekam medis elektronik, serta mendukung penelitian untuk menemukan inovasi baru dalam perawatan gigi dan mulut.
  • Meningkatkan Akses: PDGI berupaya memastikan setiap lapisan masyarakat, termasuk di daerah terpencil, mendapatkan akses terhadap layanan kesehatan gigi yang memadai, misalnya melalui program bakti sosial.
  • Bekerja Sama dengan Pemerintah: PDGI bersinergi dan berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan dalam menyusun roadmap dan rencana aksi nasional kesehatan gigi dan mulut, seperti target Indonesia Bebas Karies 2030.

Sebagai pilar profesi dokter gigi Indonesia, PDGI terus beradaptasi dengan zaman dan tantangan, senantiasa mengutamakan kesejahteraan masyarakat dan integritas profesi.

penidabet toto slot link slot situs slot cerutu4d sangkarbet cerutu4d cerutu4d situs slot toto slot slot gacor cerutu4d situs slot penidabet bento4d situs slot penidabet situs toto situs togel slot gacor situs toto situs slot gacor situs slot sangkarbet cerutu4d slot gacor situs toto togel situs slot toto slot toto slot cerutu4d cerutu4d sangkarbet cerutu4d monperatoto login cerutu4d cerutu4d cerutu4d cerutu4d

Vielleicht interessiert dich auch…